Contoh Undangan Nikah Kristen |
Undangan Pernikahan Kristen Protestan, Contoh Undangan Nikah Tamasya,Contoh Undangan Pernikahan Di Jogja, Cetak Undangan Nikah Murah Jakarta, Cetak Undangan Cepat Dan Murah.. |
Undangan pernikahan di atas mempunyai cover dengan latar berupa gambar motif bunga - bunga berwarna merah muda yang sangat cantik, dan juga gambar motif garis - garis berwarna biru. Pada sisi tengah cover undangan ini terdapat sebuah gambar ornamen yang mengandung tulisan judul " The Wedding ", sepasang gambar foto siluet, tulisan nama kedua calon pengantin yang ditulis dengan hotprint, dan tulisan tanggal pernikahan, serta kolom khusus pada sisi bawahnya untuk mengisi nama - nama tamu undangan.
Pada bagian dalam undangan nikah yang terbagi menjadi tiga sisi dengan sisi utama yaitu sisi atas danj tengah ini, terdapat background berupa foto prewedding calon pengantin. Pada sisi atas terdapat kandungan isi berupa tulisan kata pengantar, nama lengkap kedua calon pengantin, yang ditulis dengan hotprint,, nama kedua orangtua, dan waktu serta tempat pelaksanaan prosesi pemberkatan nikah. Sedang pada sisi tengah terdapat isi pokok berupa tulisan waktu dan tempat pelaksanaan acara resepsi.
– undangan hard cover full colour
– bentuk lipat 3
– ukuran 15 x 15 cm yang di hitung pada posisi tertutup
– jenis kertas yang digunakan adalah ivory
– bentuk lipat 3
– ukuran 15 x 15 cm yang di hitung pada posisi tertutup
– jenis kertas yang digunakan adalah ivory
Undangan pernikahan ini mempunyai kisaran harga mulai 5.200an per 1000 pcs.
Harga bisa berubah sesuai dengan harga bahan dasar kertas, tambahan pernak – pernik undangan, tambahan laminasi pada kertas yaitu laminasi doff, glosy, dan uv serta jumlah kartu undangan yang di pesan.
Jika anda ingin melihat koleksi undangan unik dan murah kami secara langsung, anda dapat mengunjungi outlet Kedai Grafis di Jl. Perum Candi Gebang 2 No.22 atau ke outlet cabang di Jl.Kaliurang Km 5.
Menikah adalah sebuah ritual yang sangat sakral untuk dilakukan. Pelakunya tentu dua orang yang wajarnya berlawan jenis yang saling jatuh cinta dan siap untuk berkomitmen atas nama cinta dan agama mereka berdua, dengan beberapa syarat yang tidak mudah. Tapi, ada sebuah ritual atau fenomena yang sama sekali tidak mengindahkan tradisi pernikahan seperti ini. Bahkan, fenomena ini sudah ada cukup lama di Indonesia; kawin kontrak. Yang menjadi pertanyaannya adalah, kok mau ya merka dikawin kontrak begitu? Bukankah ikatan perkawinan itu tanpa ada batasan waktu? Bagaimana menurutmu? Sebagai bahan diskusi, berikut sedikit ulasan dari Andrall Intraktadc Hipwee tentang kawin kontrak atau kawin mutah.
1. Puncak Bogor adalah surganya kawin kontrak. Dan seperti inilah sistem kerja kawin kontrak yang tersebar di beberapa kota di Indonesia
Ada sebuah musim yang cukup terkenal di kawasan Puncak, Bogor. Adalah Musim Arab, musim yang sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian warga yang telah berkecimpung lama di dunia seperti ini. Musim Arab ini terjadi pada pertengahan tahun atau tepatnya pada bulan Mei-Juli. Masa di mana para wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah berlibur ke Indonesia. Pada masa ini, mereka tidak sekadar berlibur menikmati pemandangan alam dan hawa sejuk kawasan Puncak. Ada tawaran yang menarik dari musim ini; kawin kontrak.Kawin kontrak ini hanya melibatkan dua orang saksi dan satu orang yang berperan sebagai penghulu, dengan selembar kertas, pena, dan materai dengan sebuah mahar. Selesai. Ritual yang sangat sederhana, mengesahkan dua anak manusia menikah dalam sebuah kontrak. Biasanya, cewek yang akan menikah dengan para wisman asal Timteng itu dikontak melalui seorang makcomblang alias ‘germo’ yang menyalurkan jasa kepada wisman itu. Hasil mahar yang didapat dari sang istri, nanti akan dibagi dua untuk dia dan si makcomblang. Komoditas birahi yang cukup ramai di Puncak, Bogor, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
2. Beberapa waktu lalu, sempat ada modus baru dari para pelaku kawin kontrak. Tujuannya sih untuk menghindari razia imigrasi
Para wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah (Timteng) telah melancarkan strategi baru untuk melakukan kawin kontrak ini di daerah Puncak, Bogor. Seperti dikutip dari Merdeka.com, para wisman ini sengaja melakukan modus baru guna menghindari razia dan penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian dan Imigrasi. Modusnya adalah dengan mengajak keluarganya, istri beserta anaknya untuk liburan ke Puncak. Mereka menyewa satu villa dengan minimal dua kamar. Setelah itu, mereka izin ke istrinya untuk pergi menemui teman lamanya. Yang mereka maksud teman lamanya adalah istri-istri mereka yang masih atau akan menandatangani perkawinan secara kontrak tersebut.
3. Bahkan beberapa suami dari cewek-cewek itu memberi izin pada istrinya untuk melakukan kawin kontrak. Logika macam apa ini?
Dikutip dari merdeka.com, para wisman yang pengen mengajak kawin kontrak dengan cewek-cewek setempat terlebih dulu harus minta izin kepada suami yang bersangkutan. Kalau diizinin, mereka bisa melakukannya. Dan, kebanyakan dari para suami itu memberikan izin kepada istrinya untuk terikat kawin kontrak dengan para wisman yang berasal dari Timur Tengah itu. Tapi, nggak semuanya yang menjadi istri kontrak itu cewek yang udah bersuami. Banyak juga yang masih single, tapi kebanyakan dari luar kota. Kalau hal ini terjadi pada istrimu, bagaimana tanggapanmu? Sebegitu relakah cinta dan kasihmu tergadai dengan materi yang dijanjikan
4. Tapi di Langkat, Medan, fenomena ini memberikan dampak jangka panjang yang cukup menguntungkan. Begitulah menurut penuturan salah satu pelaku kawin kontrak itu
Berbeda halnya di Langkat, Sumatera Utara. Kasus kawin kontrak ini nggak cuma menguntungkan bagi cewek. Dikutip dari tabloidimaji.com, hal ini juga menguntungkan bagi Iwan (nama samaran) karena dia saat ini bisa mengantongi uang lebih dari 15juta rupiah per bulan berkat kawin kontrak. Awalnya, dia diajak kawin kontrak oleh wisman (cewek) asal Perancis yang ingin mendirikan sebuah villa di daerah Langkat. Di dalam kontrak itu menyebutkan bahwa Iwan-lah yang bertanggung jawab dalam mengurus villa tersebut selama sang istri pulang kampung, sebab visa yang dimilikinya telah jatuh tempo. Setelah kontrak berakhir, Iwan masih dipercaya untuk menjaga villa yang dibangun oleh sang istri. Di lain sisi, Iwan juga berhak menikah lagi, karena kontraknya udah habis. Tapi sampai tahun keempat, sang istri masih percaya pada Iwan. Ini baru keren! #eh
5. Semua bermuara dari keadaan finansial. Iming-iming uang dan waktu yang hanya sebentar, menjadi alasan mendasar mereka melakukannya
Berdasarkan berbagai sumber yang terangkum, dapat disimpulkan bahwa faktor utama pendukung masih bergulirnya budaya kawin kontrak hingga saat ini adalah masalah finansial. Iming-iming materi dan jangka waktu yang telah ditentukan membuat siapapun tergiur untuk melepaskan statusnya sebagai istri dari suami resminya atau dari keperawanannya. Bagaimana tidak, 15juta rupiah perbulan bisa diraup begitu saja. Hanya memerankan sosok istri yang hanya melayani nafsu birahi suami kontraknya, orang mana yang bisa menolaknya? Jangankan cewek, cowok-cowok di daerah setempat pun bahkan mengizinkan istrinya untuk ikut kawin kontrak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar